Selamat Datang di Website Resmi MTs Ma'arif Al-Munir Bandongan CEGAH PENULARAN COVID-19 DENGAN 5M : Mencuci Tangan, Memakai Masker, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan dan Mengurangi Mobilitas Pelaksanaan Ujian Praktek Kululusan dan Kenaikan Kelas dilanjutkan setelah Instruksi PJJ berakhir Pelaksanaan Ujian Madrasah (UM) tanggal 21-28 Maret 2022

Sabtu, 18 Maret 2023

Ada macam-macam  media pembelajaran sederhana yang dapat kita coba untuk dipraktekkan :

  1. Media Audio

Macam-macam media pembelajaran audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber pesan ke penerima pesan. Media audio berkaitan erat dengan indera pendengaran. Dilihat dari sifat pesan yang diterima, media audio dapat menyampaikan pesan verbal (bahasa lisan atau kata-kata) maupun non verbal (bunyi-bunyian dan vokalisasi). Contoh media seperti radio, tape recorder, telepon, laboratorium bahasa, dan lain-lain.

  1. Media Visual

Macam-macam media pembelajaran visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Jenis media pembelajaran visual menampilan materialnya dengan menggunakan alat proyeksi atau proyektor.  Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam bentuk-bentuk visual. Selain itu fungsi media visual juga berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan fakta yang mungkin dapat mudah untuk dicerna dan diingat jika disajikan dalam bentuk visual. Macam-macam media pembelajaran visual ini dibedakan menjadi dua yaitu media visual diam dan media visual gerak. Berikut penjelasannya :

  1. Media visual diam 

Berupa foto, ilustrasi, flashcard, gambar pilihan dan potongan gambar, film bingkai, film rngkai, OHP, grafik, bagan, diagram, poster, peta, dan lain-lain.

  1. Media visual gerak

Berupa gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film bisu dan sebagainya.

  1. Media Audio Visual

Macam-macam media pembelajaran audio visual merupakan media yang mampu menampilkan suara dan gambar. Ditinjau dari karakteristiknya media audio visual dibedakan menjadi 2 yaitu madia audio visual diam, dan media audio visual gerak. Berikut penjelasannya:

  1. Media audiovisual diam

Berupa TV diam, film rangkai bersuara, halaman bersuara, buku bersuara.

  1. Media audio visual gerak

Berupa film TV, TV, film bersuara, gambar bersuara, dan lain-lain.

  1. Media Serbaneka

Macam-macam media pembelajaran serbaneka merupakan suatu media yang disesuaikan dengan potensi di suatu daerah, di sekitar sekolah atau di lokasi lain atau di masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebagai media pengajaran. Contoh macam-macam media pembelajaran serbaneka di antaranya adalah papan tulis, media tiga dimensi, realita, dan sumber belajar pada masyarakat. Berikut penjelasannya :

  1. Papan (board) yang termasuk dalam media ini di antaranya papan tulis, papan buletin, papan flanel, papan magnetik, papan listrik, dan papan paku.
  2. Media tiga dimensi di antaranya model, mock up, dan diorama.
  3. Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya. Contoh pemanfaatan realit misalnya guru membawa kelinci, burung, ikan atau dengan mengajak siswanya langsung ke kebun sekolah atau ke peternakan sekolah.
  4. Sumber belajar pada masyarakat di antaranya dengan karya wisata dan berkemah.
  5. Gambar fotografi

Gambar fotografi diperoleh dari beberapa sumber, misalnya dari surat kabar, lukisan, kartun, ilustrasi, foto yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut dapat digunakan oleh guru secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar dengan tujuan tertentu. Terdapat lima macam gambar fotografi yang harus diperhatikan antara lain:

  1. Gambar fotografi itu harus cukup memadai.
  2. Gambar-gambar harus memenuhi persyaratan artistik yang bermutu.
  3. Gambar fotografi untuk tujuan pengajaran harus cukup besar dan jelas.
  4. Validitas gambar, yaitu apakah gambar itu benar atau tidak.
  5. Memikat perhatian anak, ini cenderung kepada hal-hal yang diamatinya, misalnya, binatang, kereta api, kapal terbang dan sebagainya.
  6. Peta dan Globe

Macam-macam media pembelajaran berikutnya adalah peta dan globe ini berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi. Seperti keadaan permukaan (bumi, daratan, sungai sungai, gunung-gunung), dan tempat- tempat serta arah dan jarak. Kelebihan lain dari peta dan globe, dalam kegiatan belajar mengajar adalah:

  1. Memungkinkan siswa mengerti posisi dari kesatuan politik, daerah kepulauan dan lain lain.
  2. Merangsang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh- pengaruh geografis.

c.Memungkinkan siswa memperoleh gambaran tentang imigrasi dan distribusi penduduk, tumbuh-tumbuhan dan kehidupan hewan, serta bentuk bumi yang sebenarnya.


Macam-macam metode pembelajaran

 

Terlaksananya  proses  pembelajaran, mencerminkan kondisi yang direncanakan oleh pendidik dengan memanfaatkan berbagai  metode,  media,  dan  sumber  belajar  terpilih  dalam tahapan kegiatan pembelajaran yang sistematis. Banyak ragam metode yang dapat digunakan pendidik dalam merancang proses pembelajaran.     Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga tidak ada satupun metode yang paling baik untuk suatu materi tertentu.

Berikut ini disajikan beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran.

a.  Metode ceramah

 

1)   Pengertian

 

Metode ceramah sebagai suatu cara penyajian materi pelajaran  dengan  lisan  (verbal).  Medianya  berupa  suara dan gaya pendidik (penceramah). Untuk itu peserta didik (audience) dituntut memiliki keterampilan mendengarkan dengan baik.

Dalam  pelaksanaannya,  metode ceramah mempersyaratkan, antara lain:

a) Pendidik      (penceramah)      hendaknya      memiliki keterampilan menjelaskan dengan bahasa, suara, gaya, dan sikap yang baik serta menarik.

b) Peserta    didik    (audience)    hendaknya    memiliki keterampilan/kemampuan mendengarkan yang baik. Setiap orang dapat mendengar asal tidak tuli, tetapi belum tentu dapat mendengarkan, apalagi mendengarkan dengan baik dan benar. Mendengarkan yang baik dan benar terjadi manakala indera pendengaran kita menangkap getaran suara yang berisikan pesan-pesantentang sesuatu (baca: materi pelajaran),   maka   bersamaan   dengan   itu   pula   kita berpikir.

 

c) Ceramah akan berhasil, apabila antara penceramah dengan audience berada pada tingkat pemahaman yang sama tentang materi yang diceramahkan.

Menurut Mc Leish dalam Davies (1986), keberhasilan ceramah bergantung pada harapan peserta didik. Apabila peserta didik menyukainya, ceramah akan berfaedah, tetapi jika  peserta  didik  tidak  menyukai,  ceramah  akan  gagal. Lebih lanjut dikatakan oleh Davies bahwa ceramah akan berhasil secara optimal dalam tiga situasi, yaitu untuk mencapai:

a) kompetensi kognitif tingkat rendah dan peserta didik dalam kelas jumlahnya banyak;

b)  kompetensi   kognitif   tingkat   tinggi   dengan   materi pelajaran yang baru; dan

c) kompetensi   afektif,   apabila   penceramah/pendidik mampu menarik perhatian pendengar/peserta didik dengan antusiasnya dan menumbuhkan daya imajinasinya.

2)   Kelebihan dan kekurangan metode ceramah

 

Kelebihan metode ceramah dalam kegiatan pembelajaran antara lain;

a)  Dalam waktu singkat, pendidik dapat menyajikan materi pelajaran yang banyak kepada sejumlah peserta didik secara serentak;

b)  Melatih kemampuan peserta didik dalam mendengarkan secara tepat, kritis dan penuh penghayatan sehingga memungkinkan mereka dapat mendengarkan dengan baik dan benar;

c) Memungkinkan  terjadinya  penguatan(reinforcement), baik dari pendidik maupun peserta didik. Pendidik memberikan penguatan kepada peserta didik yang mendengarkan ceramahnya melalui kehangatan, humor, ilustrasi, penghayat¬an, kelogisan, dan perhatian. Dengan penguatan ini akan memotivasi peserta didik untuk mempelajari materi yang disajikan secara lebih mendalam dan meluas melalui pemanfaatan sumber- sumber lain. Sedangkan peserta didik memberikan penguatan kepada pendidiknya melalui pemusatan perhatian yang ditunjukkan selama ceramah.

d) Memungkinkan pendidik untuk mengaitkan materi pelajaran dengan pengalaman pendidik sendiri atau peserta didik dalam kehidupan nyata. Sehingga peserta didik memperoleh wawasan yang luas tentang suatu materi pelajaran dan pada gilirannya akan merangsang tumbuhnya daya imajinasinya.

e) Membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran yang disajikan dan mengantarkan penggunaan metode lainnya.

Kekurangan      metode      ceramah      dalam      kegiatan pembelajaran antara lain;

a) Proses   pembelajaran   didominasi   oleh   pendidik, sementara peserta didik pasif dan cenderung menghapalkan  semua  sifat  materi  pelajaran  sebagai fakta

b) Komunikasi yang terjadi hanya satu arah sehingga cenderung menimbulkan salah tafsir tentang istilah tertentu (verbalisme)

c) Tidak semua pendidik memiliki keterampilan berbicara dengan gaya bahasa, suara dan sikap yang baik sehingga dapat menarik perhatian peserta didik, apalagi dapat merangsang semangat dan menumbuhkan daya imajinasi mereka

d)  Tidak segera dapat diketahui umpan balik (feed back) tentang materi pelajaran yang telah disajikan

 

e)  Pelaksanaan  ceramah  yang  lebih  dari  20  menit akan memudarkan perhatian  peserta  didik  sehingga  proses pembelajaran terkesan menjemukan

 

f)    Materi pelajaran yang disajikan dengan ceramah hanya mampu diingat oleh peserta didik dalam jangka waktu yang singkat sehingga tidak membantu peserta didik mengorganisasikan materi dalam ingatannya untuk jangka waktu yang panjang dan pada gilirannya akan mengurangi kreativitas mereka.

 

3) Langkah-langkah Menggunakan Metode Ceramah

 

Agar penggunaan metode ceramah berhasil dengan baik maka beberapa hal yang harus dilakukan:

a)    Persiapan

 

  merumuskan tujuan yang ingin dicapai

 

·         Menentukan    pokok-pokok    materi    yang    akan diceramahkan

·         Mempersiapkan alat bantu b)

b)    Tahap Pelaksanaan

Pembukaan

 

·         Meyakinkan bahwa peserta didik memahami tujuan yang akan dicapai

·         Lakukan   apersepsi   untuk   menyiapkan   mental peserta menerima materi pembelajaran

 

Penyajian

 

·         Menjaga kontak mata dengan peserta didik

 

·         Menggunakan  bahasa  yang  komunikatif,  mudah difahami peserta didik

·         Sajikan materi secara sistimatis

 

·         Tanggapi respon peserta dengan segera

 

·         Jaga agar kelas tetap kondusif dan menyenangkan

 

c)    Tahap mengakhiri dan menutup ceramah

 

·         Membimbing     peserta     didik     untuk     menarik kesimpulan

·         Merangsang peserta untuk dapat memberi ulasan terhadap materi yang sudah disampaikan

·         Melakukan evaluasi

 

b.  Metode Demonstrasi

 

1)  Pengertian

 

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. (Muhibbin Syah, 2000). Sedang menurut Syaiful Bahri Djamarah  (2000),  metode  demonstrasi  adalah  metode yang  digunakan  untuk  memperlihatkan  sesuatu  proses atau  cara  kerja  suatu  benda  yang  berkenaan  dengan bahan pelajaran. Manfaat psikologis paedagogis dari metode demonstrasi ini adalah :

a)    Perhatian peserta didik dapat lebih dipusatkan.

 

b)    Proses belajar peserta didik lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.

 

c)    Pengalaman  dan  kesan  sebagai  hasil  pembelajaran lebih melekat dalam diri peserta didik (Daradjat, 1985).

 

 

2)  Kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi.

 

Kelebihan metode demonstrasi antara lain :

 

a)  Peserta    didik    memperoleh    penghayatan    tentang terapan pengetahuan tertentu.

b)  Peserta didik memperoleh kemampuan atau keahlian di bidang pengetahuan tertentu.

c)  Peserta didik mendapat pengalaman dari kegiatan yang dipraktekkan.

Kekurangan metode demonstrasi antara lain :

 

a)  Memerlukan    persiapan-persiapan    untuk    kegiatan demonstrasi

b)  Memerlukan  kecakapan  atau  keahlian  khusus  dari pendidik

c)  Memerlukan sarana dan prasarana praktek d)  Memerlukan waktu lebih banyak

 

 

a)    3)  Langkah-langkah Menggunakan Metode Demonstrasi

a.    Persiapan

·         merumuskan  tujuan  yang   ingin   dicapai   setelah demionstrasi

·         Menyiapkan       garis       besar       langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan

·         Melakukan ujicoba demeonstrasi

b.    Tahap Pelaksanaan

 

Pembukaan

·         Menata tempat duduk yang memungkinkan semua peserta didik dapat mempehatikan

·         Menyampaikan tujuan yang harus dicapai peserta   didik’

 

·      Menyampaikan tugas-tugas yang harus dilakukan peserta didik terkait pelaksanaan demonstrasi

 

Penyajian

 

·      Mulai   demonstrasi   dengan   kegiatan   yang merangsang peserta untuk berfikit, misalkan dengan menyampaikan pertanyaan

·      Menciptakan suasana yang menyejukkan

 

·      Upayakan     semua     peserta     didik     dapat memperhatikan jalannya demonstrasi

·      Memberi  kesempatan  kepada  peserta  didik  untuk aktif  memikirkan  lebih  lanjut  sesuai  dengan  apa yang dilihat dari proses demonstrasi

 

c.    Tahap mengakhiri demonstrasi

 

ü  Memberikan tugas-tugas kepada peserta didik yang berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran

 

 

c.  Metode  Curah Pendapat (Brainstorming)

 

1)  Pengertian

 

Metode Brainstorming atau Curah Pendapat yaitu cara untuk menghimpun gagasan atau pendapat dari setiap peserta didik tentang suatu permasalahan.

2)  Kelebihan dan kekurangan metode curah pendapat

 

Kelebihan metode curah pendapat antara lain:

 

a)    Setiap  peserta  didik  dilatih  untuk  mengemukakan gagasan/ pendapatnya

 

b)    Setiap peserta didik mempunyai kesempatan yang sama dalam menyampaikan gagasan/pendapatnya

 

Kelemahannya metode curah pendapat antara lain:

 

a)  Bagi peserta didik yang kurang keberanian dalam berbicara, maka akan ada rasa terpaksa dalam mengemukakan gagasan/pendapatnya

b)  Peserta didik cenderung beranggapan bahwa setiap jawaban pasti diterima

c)  Jawaban  antara  peserta  didik  cenderung  terlepas dari pendapat yang berantai.

3)  Langkah-langkah Menggunakan Metode Demonstrasi

 

a)   Pemberian informasi dan motivasi

 

  Guru menjelaskan masalah yang dihadapi beserta latar belakangnya dan mengajak peserta didik aktif untuk menyumbangkan pemikirannya.

b)   Identifikasi

 

 Pada  tahap  ini  peserta  didik  diundang  untuk memberikan sumbang saran pemikiran sebanyak- banyaknya. Semua saran yang masuk ditampung, ditulis dan tidak dikritik. Pimpinan kelompok dan peserta hanya boleh bertanya untuk meminta penjelasan.  Hal  ini  agar  kreativitas  peserta  didik tidak terhambat.

c)   Klasifikasi

 

  Semua saran dan masukan peserta ditulis. Langkah selanjutnya mengklasifikasikan berdasarkan kriteria yang    dibuat    dan    disepakati    oleh    kelompok. Klasifikasi  bisa  berdasarkan  struktur/  faktor-faktor lain.

d)   Verifikasi

 

 Kelompok   secara   bersama   melihat   kembali sumbang saran yang telah diklasifikasikan. Setiap sumbang saran diuji relevansinya dengan permasalahannya. Apabila terdapat sumbang saran yang sama diambil salah satunya dan sumbang saran yang tidak relevan bisa dicoret. Kepada pemberi sumbang saran bisa diminta argumentasinnya.

e)   Konklusi (Penyepakatan)

 

 Guru/pimpinan  kelompok  beserta  peserta  lain mencoba menyimpulkan butir-butir alternatif pemecahan masalah yang disetujui. Setelah semua puas, maka diambil kesepakatan terakhir cara pemecahan masalah yang dianggap paling tepat.

 

 

c.  Metode Kerja Kelompok

 

1)  Pengertian

 

Suatu  cara penyajian  materi  pelajaran  yang menitikberatkan interaksi antaranggota kelompok dalam menyelesaikan tugas-tugas belajar secara ber-sama-sama. Metode   ini   dalam   pelaksanaannya   mempersyaratkan bahwa topik bahasan hendaknya dipilih yang layak untuk kerja kelompok dan dirumuskan secara jelas mengenai tugas-tugas untuk setiap kelompok. Tujuan penggunaan metode kerja kelompok, antara lain untuk:

ü  Memupuk minat dan kemampuan kerja sama di antara peserta didik

 

ü  Meningkatkan     keterlibatan     sosio-emosional     dan intelektual peserta didik selama proses pembelajaran

ü  Menyelesaikan tugas yang banyak dengan kemampuan yang homogen

ü  Mengupayakan keseimbangan antara hasil dan proses pembelajaran.

 

2)  Kelebihan dan Kekurangan metode Kerja kelompok

 

Kelebihan metode kerja kelompok

 

a) Membuat peserta didik aktif mencari bahan untuk menyelesaikan tugasnya

b)  Melatih kerjasama antar peserta didik.

 

c) Mengembangkan kepemimpinan peserta didik dan pengajarn keterampilan berdiskusi dan bekerja secara berkelompok.Kekurangan metode kerja kelompok

Kekurangan metode kerja kelompok

 

a)  Memungkinkan adanya peserta yang tidak aktif terlibat dalam kegiatan kelompok

b)  Memerlukan fasilitas yang beragam baik untuk fasilitas fisik dan ruanganmaupun sumber-sumber belajar yang harus disediakan

3)  Langkah-langkah Menggunakan Metode Kerja Kelompok

a)  Kegiatan Persiapan Metode Kerja Kelompok

ü  Merumuskan    tujuan    pembelajaran    yang    akan dicapai

ü  Menyiapkan materi pembelajaran dan menjabarkan materi tersebut ke dalam tugas-tugas kelompok.

ü  Mengidentifikasi sumber-sumber yang akan menjadi sasaran kegiatan kerja kelompok.

ü    Menyusun peraturan pembentukan kelompok, cara kerja, saat memulai dan mengakhiri, dan tata tertib lainnya.

b)  Kegiatan Pelaksanaan

 

Kegiatan Membuka Pelajaran

 

ü  Melaksanakan apersepsi, yaitu pertanyaan tentang materi pelajaran sebelumnya.

ü  Memotivasi  belajar  dengan  mengemukakan  kasus yang ada kaitannya dengan materi pelajaran yang akan diajarkan

ü  Mengemukakan   tujuan   pelajaran   dan   berbagai kegiatan yang akan dikerjakan dalam mencapai tujuan pelajaran itu.

Kegiatan Inti Pelajaran

 

ü  Mengemukakan lingkup materi pelajaran yang akan dipelajari

ü  Membentuk kelompok

ü  Mengemukakan   tugas   setiap   kelompok   kepada ketua kelompok atau langsung kepada semua peserta didik

ü  Mengemukakan peraturan dan tata tertib serta saat memulai dan mengakhiri kegiatan kerja kelompok.

ü  Mengawasi,   memonitor,   dan   bertindak   sebagai fasilitator selama peserta didik melakukan kerja kelompok.

ü  Pertemuan  klasikal  untuk  pelaporan  hasil  kerja kelompok, pemberian  balikan  dari  kelompok  lain atau dari pendidik.

Kegiatan Mengakhiri Pelajaran

 

ü  Meminta peserta didik merangkum isi pelajaran yang telah dikaji melalui kerja kelompok.

ü  Melakukan evaluasi hasil dan proses

ü  Melaksanakan tindak lanjut baik berupa mengajari ulang materi yang belum dikuasai peserta didik maupun  memberi  tugas  pengayaan  bagi  peserta didik  yang  telah  menguasai  materi metode  kerja kelompok tersebut.

 

d.  Metode Simulasi

 

1)  Pengertian

 

Metode simulasi adalah suatu cara belajar mengajar yang berorientasi pada penghayatan dan ketrampilan mengaktualisasi atau mempraktekkannya dalam situasi tiruan sesuai dengan tujuan belajarnya.

2)  Kekurangan dan Kelebihan Metode Simulasi

 

Kelebihan

 

a)    Peserta  didik  dapat  menampilkan  kemampuan  atau ketrampilannya.

b)    Peserta   didik   dapat   mengembangkan   penalaran, kreativitas dan introspeksi untuk perbaikan kemampuannya.

c)    Dapat   memberikan   penghayatan   terhadap   situasi sebenarnya

d)   Kegiatan belajarnya akan lebih menarik

 

Kekurangan

 

a)   Membutuhkan persiapan

 

b)   Kadangkala    tidak    mudah    meniru    situasi    mirip


sesungguhnya   yang   dapat   menarik   minat   semua peserta didik

c)    Penyesuaian    terhadap    peran-peran    orang    lain membutuhkan ketrampilan dan kemampuan intelektual tertentu.

d)   Memerlukan waktu relatif lebih lama.

 

3)  Langkah-langkah Menggunakan Metode Simulasi a)  Persiapan

ü  Menetapkan topic atau masalah yang akan dibahas, serta tujuan yang hendak dicapai

ü  Memberi  gambaran  masalah  dalam  situasi  yang akan disimulasikan

ü  Menetapkan   pemain   yang   akan   terlibat   dalam simulasi

ü  Memberi  kesempatan  kepada  peserta  untuk bertanya khususnya yang terlibat dalam pemeranan simulasi

 

 

b)  Tahap Pelaksanaan

 

ü  Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran

ü  Peserta lainnya mengikuti dengan penuh perhatian

ü  Memberikan   bantuan   pada   pemeran   yang mengalami kesulitan

ü  Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak, hal ini bertujuan untuk mendorong peserta berfikir dalam menyelesaikan masalah yang sedang disimulasikan

 

 

c)  Menutup simulasi

 

ü  Melakukan  diskusi  terkait  jalannya  simulasi  dan materi cerita yang disimulasikan

ü  Merumuskan kesimpulan

 

 

e.  Metode Diskusi

 

2)  Pengertian

 

Metode  diskusi  adalah  suatu  cara belajar  yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan pembahasan-pembahasan tentang suatu topik belajar sehingga ditemukan formulasi, pendapat, pandangan, atau pemikiran agar tercapai tujuan belajar yang ditetapkan.   Metode diskusi dalam proses belajar mengajar dapat dilaksanakan dalam bentuk :

a)    Diskusi  kelompok  (Group  Discussion),  yaitu  suatu bentuk diskusi yang dilakukan oleh peserta didik dalam beberapa kelompok kecil untuk membahas topik tertentu.  Topik  bahasan  bagi  tiap  kelompok  dapat sama tetapi dapat juga berbeda.

b)    Diskusi pleno, yaitu bentuk diskusi yang diikuti oleh semua peserta didik dari suatu kegiatan belajar untuk membahas topik tertentu.

3)  Kekurangan dan Kelebihan metoda Diskusi

 

Kelebihan

 

§  Peserta  didik  akan  berperan  aktif  secara  individu ataupun secara kelompok.

§  Peserta didik dapat mengembangkan daya penalaran, kreativitas, pandangan atau pemikirannya

§  Terjadi saling belajar, saling menghargai pendapat dan kerja sama diantara peserta didik.

§  Tumbuh kompetisi sehat diantara peserta didik

§  Akan terjadi dinamika dan intensitas belajar

 

§  Adakalanya muncul ide baru, gagasan baru maupun pandangan baru tentang topik tertentu.

Kekurangan metode Diskusi

 

a)    Jika  dilaksanakan  dalam  diskusi  kelompok,  maka memerlukan bahan, tempat, media belajar dan fasilitator yang lebih banyak.

b)    Adakalanya pembicaraan didominasi oleh seseorang atau kelompok tertentu yang lebih menguasai isinya.

c)    Adakalanya        cenderung        menyimpang        atau membengkak isi pembicaraan dari topik diskusi.

d)    Adakalanya  proses  diskusi  mengalami  kelambanan jika wawasan warga belajar rendah tentang topik diskusi  atau  jika  terjadi  perbedaan  pendapat  yang tajam dan sulit dipadukan.

e)   Memerlukan waktu yang relatif lebih panjang

 

4)  Langkah-langkah Menggunakan Metode Diskusi a)  Persiapan

·         merumuskan tujuan yang ingin dicapai

 

·         Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai tujuan yang ingin dicapai

·         Menetapkan masalah yang akan dibahas

 

·         Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya dan lain-lain

b)   Tahap Pelaksanaan

 

·         Memeriksa persiapan yang dianggap mempengaruhi kelancaran diskusi

·         Memberi    pengarahan    sebelum    melaksanakan diskusi, misalnya menyampaikan tujuan diskusi

 

·         Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan

·         Memberi kesempatan kepada semua peserta untuk mengeluarkan pendapatnya

·         Mengendalikan    pembicaraan    kepada    pokok persoalan yang sedang dibahas

c)  Menutup diskusi

 

ü  Membuat pokok-pokok bahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi

ü  Mereview  jalannya  diskusi  dengan  menerima pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya

 

 

f.   Metode Percobaan

 

1)  Pengertian

 

Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan  suatu  proses  atau  percobaan.  (Syaiful  Bahri Djamarah, 2000). Metode percobaan adalah suatu metode mengajar    yang    menggunakan    tempat    tertentu    dan dilakukan lebih dari satu kali. Misalnya di Laboratorium Menurut Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen adalah suatu   cara   mengajar   yang   mengajak   peserta   didik melakukan    suatu    percobaan    tentang    sesuatu    hal, mengamati      prosesnya      serta      menuliskan      hasil percobaannya,      kemudian      hasil      pengamatan      itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh pendidik

2)  Kekurangan dan Kelebihan Metode Percobaan


Kelebihan

 

a)    Metode ini dapat membuat peserta didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata pendidik atau buku.

b)    Peserta  didik  dapat  mengembangkan  sikap  untuk mengadakan  studi  eksplorasi  (menjelajahi)  tentang ilmu dan teknologi.

c)    Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.

 

 

Kekurangan

 

a)    Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap peserta didik berkesempatan mengadakan ekperimen.

b)    Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, peserta didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran.

c)    Metode  ini  lebih  sesuai  untuk  menyajikan  bidang- bidang ilmu dan teknologi.

3)  Langkah-langkah Menggunakan Metode Diskusi

 

a)   Memberi  penjelasan  secukupnya  tentang  apa  yang harus dilakukan dalam eksperimen

b)   Menentukan       langkah-langkah       pokok       dalam membantu peserta didik dengan eksperimen

c) Sebelum eksperimen di laksanakan terlebih dahulu pendidik harus menetapkan:

·      Alat-alat apa yang diperlukan


·         Langkah-langkah apa yang harus ditempuh

·         Hal-hal apa yang harus dicatat

·         Variabel-variabel mana yang harus dikontrol

 

d) Setelah  eksperimen  pendidik  harus  menentukan apakah follow-up (tindak lanjut) eksperimen contohnya :

·        Mengumpulkan    laporan    mengenai    eksperimen tersebut

·         Mengadakan tanya jawab tentang proses

 

·        Melaksanakan          teks          untuk          menguji pengertian peserta didik

 

 

g.  Metode Pengalaman Lapangan (Experiental Learning Method)

 

1)  Pengertian

 

Metode  belajar  praktek   pengalaman   lapangan   adalah upaya atau cara melatih keahlian atau kemampuan peserta didik  dalam  menerapkan  bidang  pengetahuan  tertentu pada obyek nyata dan berlangsung di luar kelas atau di lapangan.

2)  Kelebihan     Dan     Kekurangan     Metoda     Pengalaman

 

Lapangan

 

Kelebihan

 

a)  Peserta didik memperoleh penghayatan nyata tentang terapan pengetahuan tertentu pada obyek yang sesungguhnya.

b)  Peserta didik memperoleh kemampuan atau keahlian menurut bidang pengetahuan tertentu

c) Peserta   didik   bertambah   pengetahuan   maupun pengalamannya tentang topik yang dipraktekkan

Kekurangan


a)  Memerlukan persiapan lebih banyak.

 

b)  Memerlukan keahlian/ kecakapan khusus dari pendidik c)  Memerlukan    lebih    banyak    perlengkapan,    media

belajar/alat peraga

 

d)  Waktunya relatif  lebih banyak

 

 

 

h.  Metode Resitasi (Penugasan)

 

1)  Pengertian

 

Menurut Djamarah (2010: 85) Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan di mana pendidik memberikan tugas tertentu agar peserta didik melakukan kegiatan  belajar.  Masalahnya  tugas  yang  dilaksanakan oleh peserta didik dapat dilakukan di kelas, halaman sekolah, laboratorium, perpustakaan atau dimana saja asal tugas itu dapat dikerjakan.

2)  Kelebihan Dan Kekurangan Metoda Resitasi

 

Kelebihan metoda resitasi

 

a)  Pengetahuan  yang  peserta  didik  peroleh  dari  hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.

b)  Peserta didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)

 

 

Kekurangan metoda resitasi

 

a) Terkadang peserta didik didik melakukan penipuan dimana peserta didik hanya meniru hasil pekerjaan temennya tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.

b)  Terkadang  tugas  dikerjakan  oleh  orang  lain  tanpa


pengawasan

 

c)  Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)

3)  Langkah-langkah Menggunakan Metode Resitasi a)  Fase Pemberian Tugas

Tugas yang diberikan kepada peserta didik hendaknya mempertimbangkan:

ü  Tujuan yang akan dicapai.

 

ü   Jenis  tugas  yang  jelas  dan  tepat  sehingga  anak mengerti apa yang ditugaskan tersebut.

ü  Sesuai dengan kemampuan peserta didik.

 

ü   Ada   petunjuk/   sumber   yang   dapat   membantu pekerjaan peserta didik.

ü   Sediakan  waktu  yang  cukup  untuk  mengerjakan tugas tersebut.

 

b)  Langkah Pelaksanaan Tugas

 

Pada tahap pelaksanaan tugas meliputi:

 

·         Diberikan bimbingan/ pengawasan oleh pendidik.

 

·         Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja.

 

·         Diusahakan/ dikerjakan  oleh  peserta didik sendiri, tidak menyuruh orang lain.

·         Dianjurkan agar peserta didik mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik dan sistematik.

c)  Fase Mempertanggung Jawabkan Tugas

 

Hal yang harus dikerjakan pada fase ini:

 

1.    Laporan  peserta  didik  baik  lisan/tertulis  dari  apa yang dikerjakaannya.

2.    Ada tanya jawab/diskusi kelas.


3.    Penilaian hasil pekerjaan peserta didik baik dengan tes maupun non tes atau cara lainnya.

Fase mempertanggungjawabkan tugas inilah yang disebut resitasi.

 

 

 

i.   Metode Pemecahan Masalah

 

1)  Pengertian

 

Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah suatu metode yang melatih peserta didik menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama. Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah.

2)  Kekurangan dan Kelebihan Metoda Pemecahan Masalah

 

Kekurangan metoda pemecahan masalah

 

a) Melatih   peserta   didik   untuk   mendesain   suatu penemuan.

b)  Berpikir dan bertindak kreatif.

 

c)  Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis. d)  Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.

e)  Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.

 

f)   Merangsang perkembangan kemajuan berfikir peserta didik untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.

g)  Dapat   membuat   pendidikan   sekolah   lebih   relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.

Kelebihan metoda pemecahan masalah

 

a)    Beberapa    pokok    bahasan    sangat    sulit    untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya alat-alat laboratorium  menyulitkan  peserta  didik  untuk  melihat dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.

b)    Memerlukan  alokasi  waktu  yang  lebih  panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain.

3)  Langkah-langkah    Menggunakan    Metode    Pemecahan

 

Masalah

 

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam metode problem solving menurut Abdul Majid. 2009.142-143 adalah sebagai berikut :

 

·         Adanya   masalah   yang   jelas   untuk   dipecahkan.

 

·         Masalah ini harus tumbuh dari peserta didik sesuai dengan taraf kemampuannya.

·         Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk  memecahkan  masalah  tersebut.  Misalnya dengan jalan membaca buku-buku, meneliti, bertanya, berdikusi, dan lain-lain.

·         Menetapkan   jawaban   sementara   dari  masalah tersebut. Dugaan jawaban itu tentu saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh.

·         Menguji   kebenaran   jawaban   sementara   tersebut.

 

Dalam langkah ini peserta didik:

 

·         harus berusaha memecahkan masalah sehingga betul- betul yakin bahwa jawaban tersebut itu betul-betul cocok.

·         Menarik   kesimpulan.   Artinya   peserta   didik   harus sampai kepada kesimpulan

 

§  terakhir tentang jawaban dari masalah tadi.

j.   Metoda Penemuan (Discovery Learning)

1)  Pengertian

 

Metode  penemuan  merupakan  komponen  dari  praktek pendidikan    yang    meliputi    metode    mengajar    yang memajukan  cara  belajar  aktif,  berorientasi  pada  proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri dan reflektif. Menurut Encyclopedia    of    Educational    Research,    penemuan merupakan suatu strategi yang unik dapat diberi bentuk oleh pendidik dalam berbagai cara, termasuk mengajarkan ketrampilan    menyelidiki    dan    memecahkan    masalah sebagai  alat  bagi  peserta  didik  untuk  mencapai  tujuan pendidikannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode  discovery  adalah  suatu  metode  dimana  dalam proses    belajar    mengajar    pendidik    memperkenankan peserta didiknya menemukan sendiri informasi yang secara tradisional biasa diberitahukan atau diceramahkan saja. Suryosubroto (2002:193) mengutip pendapat Sund (1975) bahwa  discovery  adalah  proses  mental  dimana  peserta didik mengasimilasi sesuatu konsep atau sesuatu prinsip. Proses mental tersebut misalnya mengamati, menggolong- golongkan,  membuat  dugaan,  menjelaskan,  mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya.

 

 

2)  Kelebihan dan Kekurangan

 

Kelebihan

 

Metode   discovery   memiliki   kebaikan-kebaikan   seperti diungkapkan oleh Suryosubroto (2002:200) yaitu:


a)    Membantu    peserta    didik    mengembangkan    atau memperbanyak persediaan dan penguasaan ketrampilan  dan  proses  kognitif  peserta  didik, andaikata peserta didik itu dilibatkan terus dalam penemuan terpimpin. Kekuatan dari proses penemuan datang dari usaha untuk menemukan, jadi seseorang belajar bagaimana belajar itu.

b)    Pengetahuan diperoleh dari strategi ini sangat pribadi sifatnya dan mungkin merupakan suatu pengetahuan yang sangat kukuh, dalam arti pendalaman dari pengertian retensi dan transfer,

c)    Strategi   penemuan   membangkitkan   gairah   pada peserta didik, misalnya peserta didik merasakan jerih payah penyelidikannya, menemukan keberhasilan dan kadang-kadang kegagalan,

d)    Memberi  kesempatan  kepada  peserta  didik  untuk bergerak maju sesuai dengan kemampuannya sendiri,

e)    Menyebabkan peserta didik mengarahkan sendiri cara belajarnya sehingga ia lebih merasa terlibat dan bermotivasi sendiri untuk belajar, paling sedikit pada suatu proyek penemuan khusus,

f)     Membantu memperkuat pribadi peserta didik dengan bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses penemuan. Dapat memungkinkan peserta didik sanggup mengatasi kondisi yang mengecewakan,

g)  Metode ini berpusat pada anak, misalnya memberi kesempatan pada peserta didik dan pendidik berpartisispasi    sebagai    sesama    dalam    situasi


penemuan    yang    jawabannya    belum    diketahui sebelumnya,

h)    Membantu    perkembangan   peserta   didik   menuju skeptisisme yang sehat untuk menemukan kebenaran akhir dan mutlak.

Kekurangan

 

a)    Dipersyaratkan  keharusan  adanya  persiapan  mental untuk cara belajar ini. Misalnya peserta didik yang lamban mungkin bingung dalam usahanya mengembangkan pikirannya jika berhadapan dengan hal-hal yang abstrak, atau menemukan saling ketergantungan  antara  pengertian  dalam  suatu subyek, atau dalam usahanya menyusun suatu hasil penemuan dalam bentuk tertulis. Peserta didik yang lebih  pandai  mungkin  akan  memonopoli  penemuan dan  akan  menimbulkan  frustasi  pada  peserta  didik yang lain,

b)    Metode  ini  kurang  berhasil  untuk  mengajar  kelas besar. Misalnya sebagian besar waktu dapat hilang karena membantu seorang peserta didik menemukan teori-teori, atau menemuk